Latimeria Menadoensis, Ikan Purba Dari Laut Sulawesi Indonesia | Metrotani
Berita Terkini
Loading...

Wednesday, August 23, 2017

Latimeria Menadoensis, Ikan Purba Dari Laut Sulawesi Indonesia


Selama  ini  ikan  purba  coelacanth  ditemukan  di  Samudera  Hindia. Namun,  peneliti  dari  Pusat  Penelitian  Oseanografi    LIPI  dan  peneliti Jepang menemukan ikan purba itu hidup juga di Laut Sulawesi.“Sampai  Juni  2006  sudah  ditemukan  sekitar  5  ekor  di  Laut  Sulawesi,” kata Dr HM Kasim Moosa, ahli biologi LIPI. Jauh sebelumnya sekitar 1999, ahli  biologi  dari  Amerika  Serikat,  Mark  Erdmann  juga  pernah  menemukan, jumlahnya sekitar 2 ekor.

Sejatinya  coelacanth  di  Indonesia  terlacak  pada  1997.  Saat  itu  Lameh Sonathan, nelayan di Menado, tak sengaja menangkap ikan aneh di sekitar perairan Pulau Menado Tua (selatan Sulawesi). Lameh pula yang membawa ikan itu kepada Mark Erdmann yang ketika itu tengah meneliti. Kabar penemuan itu mengejutkan banyak peneliti. Kabar baik ini di satu pihak berguna bagi dunia ilmu pengetahuan, tetapi di pihak lain mengancam populasi coelacanth karena ia akan diburu sebagai koleksi.

Baruna Jaya, kapal yang membawa tim ekspedisi Lipi dan Fukushima Aquamarine ke Laut
Sulawesi
Punah

Coelacanth ditemukan pertama kali pada Desember 1938 di hilir Sungai Chalumnae, Afrika Selatan.  Penemuan  ini  menggemparkan  karena  ikan yang hidup pada Zaman Devonian Tengah sekitar 360-juta tahun lalu itu dianggap punah sejak 80-juta tahun silam. Zaman coelacanth itu bahkan
lebih tua daripada zaman kehidupan dinosaurus.

Kapten Hendrick Goosen yang kemudian membawa sampel ikan yang pernah diduga sebagai kerapu  itu ke museum di East London, utara Cape Town,  Afrika  Selatan.  Peneliti  setempat  Dr.JL.B Smith  lalu  memberinya nama latin Latimeria chalumnae. Temuan itu lantas mendorong peneliti lain
mencari ikan yang hidup di kedalaman 150—200 m  itu di perairan sekitar Afrika dan Madagaskar.

Pada  awalnya  coelacanth  yang  ditemukan  di  Laut  Sulawesi  sejenis dengan ikan yang ada di perairan Komoro. Namun setelah uji DNA diketahui ikan  di  kedua  perairan  itu  berbeda,  meski  masih  satu  keluarga.  Peneliti Indonesia  dan  Perancis  kemudian  memberikan  nama  baru Latimeria menadoensis.

Chalumnae  dan  menadoensis  berbeda  dalam  warna  tubuh. Chalumnae berwarna biru dengan noda putih tak beraturan. Sebaliknya menadoensis kecokelatan. Uji genetis pada kedua spesies itu belakangan mendapati fakta chalumnae dan menadoensis terpisah 1,2-juta tahun lalu. Penemuan ikan purba menunjukkan masih banyak misteri tersimpan di kedalaman laut ini.

google+

linkedin

About Author
  • metrotani.blog Read More

    0 comments:

    POST A COMMENT

     

    Gallery

    Tentang Metrotani Blog

    Metrotani Blog berdiri sejak 22 Agustus 2017, merupakan sebuah portal pertanian, peternakan dan perikanan sebagai sumber informasi dan pengembangan usaha dan bisnis.

    Hubungi Kami

    metrotani.info@gmail.com
    https://metrotani.blogspot.co.id/