Wednesday, August 23, 2017
Cara Yang Paling Efektif Untuk Menanggulangi Hama Lalat Buah
Diterbitkan Dalam Label >>
Budidaya
Feature
Hama
Headline
Penanggulangan

Mendung menggantung di langit 4 desa di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Ribuan dompol mangga dari 87.591 pohon di sentra seluas 875 ha luluh-lantak diserang lalat buah.
Bactrocera dorsalis complex itu menyebabkan 18,5-ton dari 220-ribu ton panen pada 2005 busuk. Total kerugian mencapai Rp55-juta.
Akan tetapi di Desa Ngebrug, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, lalat buah menggasak dompolan buah lengkeng. Gara-gara tamu tak diundang yang datang pascahujan itu panen lengkeng turun hingga 35%. “Mereka mampu merusak semua buah dalam 1 dompol,” kata Pien Sanjaya, pengawas kebun milik PT Zanzibar itu. Untung total populasi 120 pohon itu baru belajar berbuah.
Gara-gara anggota famili Tephritidae itu pula ekspor mangga arumanis Indonesia pada 2006 ditolak Jepang, Australia, dan Belanda. Pembeli menemukan belatung ordo Diptera itu bersembunyi di dalam daging buah. Ditolak di luar negeri, mangga pun membanjiri pasar lokal.
Polifag
Lalat buah memang musuh besar buat pekebun. “Mereka menyerang semua komoditas hortikultura komersial,” ujar Prof Sri Suharni Siwi, peneliti senior di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor. Yang diserang banyak: jambu air, jambu biji, mangga, duku, lengkeng, nangka, melon, dan semangka. Pun sayuran seperti cabai besar, pare, gambas, terung, dan tomat.
Yang mengerikan, lalat buah mampu menyesuaikan diri dengan inang baru jika inang utama tidak ada. Contoh, lalat buah belimbing Bactrocera carambolae bisa menyerang buah lain di sekitarnya jika belimbing habis dipanen.
Pada buah terserang, muncul noda atau titik cokelat kehitaman di permukaan kulit. Ukurannya sangat kecil sehingga sukar terlihat tanpa pengamatan jeli. Gejala yang lebih mudah diamati, rontoknya buah muda dengan permukaan kulit bernoda. Itu tanda serangan lalat buah mulai meluas.
Diperketat
Di dunia, ada 3 genus lalat buah yang kerap merusak hasil panen. Mereka adalah Bactrocera dari Asia Pasifik, Dacus dari Afrika, dan Ceratitis dari Eropa Mediterania. Yang paling ganas, Ceratitis tidak ditemukan di Indonesia karena kemampuan berbiaknya 2 kali Bactrocera. Di tanahair, biang kerok kerusakan produk hortikultura, lalat buah Bactrocera dorsalis complex. Itu termasuk lalat buah belimbing Bactrocera carambolae, lalat buah melon Bactrocera cucurbitae, lalat buah pepaya Bactrocera papayae, dan lalat buah nangka Bactrocera umbrosa.
Lalat buah mempunyai daya rusak terbesar saat berbentuk larva. Di dalam buah, ulat membuat lorong dan mengisap cairan buah. Setelah ukurannya maksimum hingga 0,7 cm atau sepanjang kuku kelingking larva keluar dari buah dan menjadi kepompong dalam tanah. Kepompong mampu bertahan hingga 3 bulan dalam tanah kering. Namun, “Pada kondisi lembap lebih singkat, hanya 10 hari,” ujar Hikmat Sumantri dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat. Itu menjelaskan bertambahnya lalat buah setelah turun hujan, meski hanya semalam.
Untuk mencegah masuknya larva lalat buah dari luar, pemerintah memperketat pintu masuk karantina. Jika semula sayuran dan buah impor dapat masuk melalui 110 bandara dan pelabuhan, kini hanya 7 pintu. Yaitu pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta; Tanjungperak, Surabaya; Batuampar, Batam; Belawan, Medan; serta bandara Soekarno-Hatta, Tangerang; Ngurah Rai, Bali; dan Sultan Hasanuddin, Makassar.
Pikat lalat
Secara tradisional, lalat buah dibasmi dengan pengasapan. Sayang, cara itu hanya efektif mengusir lalat buah saat asap masih mengepul. Begitu asap habis, lalat buah segera kembali. Jika angin kencang, asap buyar sehingga tidak menjangkau lalat yang bersembunyi di sela daun. Cara lain, pembungkusan atau pemberongsongan buah. Namun, itu sulit diterapkan pada kebun skala luas. Diperlukan biaya ekstra untuk tenaga kerja.
Cara yang lebih modern, memikat atau menjebak lalat buah menggunakan perangkap. Perangkap dilengkapi zat atraktan atau kertas berwarna kuning. Lalat buah tertarik pada warna kuning yang mirip buah matang atau bau seperti feromon dari zat atraktan. Sejak 1990, digunakan senyawa kimia metil eugenol yang menarik lalat buah jantan.
Cara pengendalian dengan pestisida dihindari karena merusak lingkungan. Residu pestisida yang tertinggal di buah membahayakan kesehatan. Cara yang mahal tapi efektif menekan populasi adalah teknik serangga mandul (TSM). Itu dilakukan dengan melepaskan lalat buah yang dimandulkan dengan radiasi. Lalat mandul yang dilepaskan 9 kali lipat populasi di daerah target. Setelah 3 - 4 kali pelepasan, populasi anjlok hingga di bawah 10%.
Yang paling efektif, “Penanggulangan lalat buah dilakukan terpadu,” kata Hikmat. Cara di atas mesti dikombinasi dengan sanitasi lahan: membersihkan dan mengumpulkan buah rontok. Buah rontok seringkali menyimpan larva yang mudah berpindah ke tanah dan menjadi pupa. Buah rontok pun masih bisa diteluri lalat. Sebaiknya buah rontok jangan dipendam di tanah. Larva bisa berubah jadi kepompong. Selain terpadu, penanggulangan harus dilakukan
sedini mungkin.
About Author

metrotani.blog Read More
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
POST A COMMENT